Lihat ke Halaman Asli

menunggu bunga matahari pagi

Diperbarui: 9 November 2024   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menunggu Bunga Matahari Pagi

Di batas fajar yang memudar lembut,
kutunggu bunga matahari merekah,
membelah cakrawala yang masih bisu,
seperti impian yang lama kutunda, tersimpan rapi dalam hati.

Namun, menunggu saat sempurna hanya menggurat asa,
membiarkan peluang pergi tanpa sapa.
Kadang, tak perlu menunggu pagi sempurna tiba,
karena kemekaran sejati muncul di sela ketidaksempurnaan.

Maka, biarlah aku mulai dari sini, dari segala kekurangan,
merangkai langkah yang sederhana namun nyata.
Bukan kesempurnaan yang menjadi tujuan,
melainkan kemajuan yang perlahan mengarah pada cahaya.

Bunga matahari pagi akan merekah,
meski tak sempurna, tetap indah dengan caranya.
Seperti kita yang melangkah di bawah langit yang sama,
berkembang dalam setiap celah waktu yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline