Lihat ke Halaman Asli

Sebelum Terpisah

Diperbarui: 9 November 2024   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebelum Terpisah

Sebelum jiwa, roh, dan raga menjauh,
sebelum detak jantung tenggelam dalam hening,
kubisikkan syukur pada hal kecil yang hadir,
setiap embusan angin, setiap sentuhan lembut pagi.

Saat kuarahkan pandang pada sinar yang terang,
bayangan kelam menepi di belakang.
Dan saat pikiran bersenandung riang,
langkahku tergerak, penuh ilham dan harapan.

Ketika hati penuh dengan rasa cukup,
hidup terasa tenang, damai tanpa batas.
Seperti danau tanpa riak di penghujung senja,
semakin lama, semakin tenang jiwa.

Sebelum waktu berhenti dan membekukan sisa napas,
aku ingin merasakan damai dalam syukur yang ikhlas.
Karena semakin banyak aku menghargai hidup ini,
semakin terasa indah, hingga akhir nanti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline