Lihat ke Halaman Asli

Malam Namaku Luka

Diperbarui: 7 November 2024   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam Namaku Luka

Malam ini, namaku adalah luka,
menganga dalam sunyi yang mendalam,
seperti bayang-bayang yang mengitari,
tak berwajah, namun selalu hadir.

Hidup kadang memberi badai tak terduga,
angin deras yang menghantam hati,
namun kutahu aku lebih kuat dari ini,
karena setiap dinding yang menghadang,
adalah ujian yang menuntunku pada ketegaran.

Barier ini bukan untuk mematahkan,
melainkan untuk menguji kekuatan jiwa,
memaksa untuk menggali,
menemukan kekuatan yang tersimpan dalam diri.

Aku adalah seorang pejuang,
tak gentar meski dihadang oleh gelap,
dalam setiap luka yang menganga ini,
kutemukan nyala kecil yang tak pernah padam.

Aku ditakdirkan untuk menang,
untuk berdiri di tengah badai yang mereda,
dan dengan jiwa yang kokoh dan tegap,
kulewati malam dengan nama yang baru: harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline