Terbelenggu Gengsi
Aku, pencari kerja, jiwa tak tenang,
Terlalu tinggi patokannya, terlalu banyak pertimbangan.
Lowongan datang silih berganti,
Namun gengsi membelenggu, hati tak berani.
Pekerjaan kasar, dianggap hina,
Pekerjaan ringan, tak sesuai gengsi.
Aku terjebak dalam lingkaran sia-sia,
Menanti keajaiban, yang tak kunjung tiba.
Aku kalah, kalah oleh ego diri,
Kalah oleh bayangan, yang tak kunjung pergi.
Kapan aku sadar, bahwa hidup tak selamanya indah,
Kapan aku berani, untuk melangkah keluar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H