Lihat ke Halaman Asli

Pertobatan Hati

Diperbarui: 3 November 2024   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pertobatan Hati

Penyesalan terbesar adalah,
merasa tersakiti oleh ulah sendiri,
menyalahkan dunia yang tak bersalah,
sementara kita yang melukis luka.

Itulah sebabnya---
dari sekian banyak manusia di dunia,
yang pantas kau nasehati terus menerus,
adalah dirimu sendiri,
yang tak henti mengulangi kesalahan.

Aku pernah jatuh cinta,
pada seseorang yang tak bisa kumiliki,
sebuah rasa yang terperangkap dalam doa,
masih terukir di sudut hati,
meski tak terucap dalam kata.

"Siapa sih..??"
sampai setulus dan sesetia itu,
adakah yang tahu,
perasaan ini yang tak terbalas,
namun tetap bertahan dalam diam?

Dalam setiap helaan napas,
kuucapkan namamu dalam pengharapan,
dalam podcast hidup yang tak bisa kuungkap,
aku sebut dalam doa,
sebuah pertobatan hati yang takkan pernah padam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline