Lihat ke Halaman Asli

menentang gravitasi

Diperbarui: 2 November 2024   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menentang Gravitasi

Menentang gravitasi,
aku memanjat tebing asa yang curam,
menggenggam harapan dengan jemari gemetar,
berpegangan pada mimpi-mimpi yang terjal.

Setiap langkah adalah taruhannya,
di antara dingin batu yang bisu,
kusongsong bintang masa depan di kejauhan,
berkilauan, memanggil dalam sunyi.

Angin menusuk dari celah bebatuan,
namun tekadku lebih kuat dari rasa takut,
karena di puncak sana,
terbit cahaya yang kucari---
sebuah tujuan yang ingin kuraih.

Dan jika akhirnya sampai ke sana,
kutahu bahwa setiap luka, setiap goresan,
adalah tanda perjuangan yang menantang,
mengangkatku melampaui gravitasi diri,
menuju puncak mimpi yang menunggu abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline