Lihat ke Halaman Asli

Puisi Petang Tak Meninggalkan Senja (2)

Diperbarui: 31 Oktober 2024   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Petang Tak Meninggalkan Senja

Di petang yang tenang, senja takkan pergi,
Membawa mentari meski malam merenggutnya.
Cahaya lembut menyentuh bumi,
Menggugah rasa dalam hening yang ada.

Tempat ternyaman adalah ruang jiwa,
Di mana kita bisa menjadi diri sendiri.
Meski sendiri dan sepi terasa nyata,
Setidaknya tak perlu berpura-pura lagi.

Dalam kesunyian, aku menemukan arti,
Lebih baik sendiri daripada bergaul dengan palsu.
Karena dalam keheningan, aku hidup berani,
Tak ada yang menilai, hanya diriku yang tahu.

Kesepian bukanlah musuh yang menakutkan,
Ia teman setia di saat-saat sunyi.
Karena sendiri pun tak akan membuatku mati,
Justru memberi ruang untuk merenungi hati.

Malam datang membawa bintang-bintang bersinar,
Namun senja tetap terukir dalam ingatan.
Kau ajarkan bahwa kehadiranmu takkan pudar,
Walau gelap datang menjemput harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline