Lihat ke Halaman Asli

hujan di senja yang memudar

Diperbarui: 26 Oktober 2024   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan di Senja yang Memudar

Hujan menusuk senja perlahan,
Mengusir mentari dari zona nyaman waktu,
Menggulung hari dalam redup yang mendalam,
Seolah-olah berkata, "Berhentilah sejenak, tak apa."

Kadang, kau tak harus melangkah sejauh yang kau rencanakan,
Tak apa jika hari ini berlalu dalam tenang, tanpa gegas,
Bersikaplah lembut pada dirimu, seperti pada mereka yang kau cinta,
Kau sudah cukup, meski dunia tak selalu memberi tanda.

Ada fase-fase rendah yang harus kau lewati,
Seperti awan muram yang menutupi bulan,
Namun lihatlah, bulan tetaplah abadi,
Tak tersentuh oleh bintang yang mencoba menembus gelap.

Biarkan malam ini berlalu dalam diam,
Berikan dirimu waktu untuk bernapas,
Kelak, ayam akan berkokok, mentari akan merekah,
Dan sinar baru akan hadir, seperti bunga yang mekar pelan,
Memberi napas pada kehidupan yang tertunda sejenak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline