Lihat ke Halaman Asli

Puisi Disakiti oleh "Payung" (2)

Diperbarui: 31 Oktober 2024   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Disakiti oleh 'Payung'

Di bawah payung, aku berteduh, Dikecewakan oleh keadaan yang kelabu. Hujan deras mengguyur jiwa, Menghapus senyum, menambah luka.

Keluarga yang seharusnya mendukung, Kini jadi bayang-bayang yang menghimpit. Dihianati oleh cinta yang tak terduga, Rasa sakit ini, oh, begitu menyiksa.

Istirahatlah, wahai hati yang lelah, Berhenti sejenak bukan berarti menyerah. Diam bukan tanda kau telah kalah, Tapi waktu untuk merenungi semua perjalanan yang ada.

Setiap langkah penuh liku dan duri, Namun ingatlah, kau tak sendiri. Ambil napas dalam-dalam, tenangkan jiwa, Karena badai pasti berlalu, membawa cahaya.

Belajarlah tidak komplain pada hidup ini, Sebab setiap detik adalah pelajaran berharga. Rayakan kemenangan kecil di tengah derita, Karena kekuatanmu adalah cahaya di kegelapan.

Saat tuntutan hidup datang menghimpit, Bersikap lembutlah pada diri sendiri, jangan terpuruk. Satu hari demi satu hari kita jalani, Dengan harapan baru dan semangat takkan mati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline