Lihat ke Halaman Asli

Segenggam Tabah(3)

Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Segenggam Tabah

Aku dengar suaramu yang jauh,
Tak baik-baik saja, tertatih dalam sepi,
Berita itu mengiris nadiku,
Bagaimana aku bisa menguatkanmu,
Saat diriku sendiri rapuh, terjatuh dalam diam.

Namun, dalam segenggam tabah yang tersisa,
Aku bisikkan, "Bangunlah, jangan tenggelam,"
Kemewahan hidup hanyalah racun yang memabukkan,
Meruntuhkan kekuatan, menghancurkan keteguhan bangsa.

Orang-orang hidup melampaui batas,
Menukar kebahagiaan dengan benda-benda,
Mengabaikan jiwa, terjebak dalam ilusi gemerlap,
Namun kau, jangan biarkan dirimu terseret.

Bangkitlah dari bayang-bayang lemah,
Karena tabah adalah kekuatan sejati,
Dalam sunyi, kita belajar bertahan,
Bukan pada kemewahan, tapi pada hati yang tulus,
Pada cinta yang tak butuh pamrih,
Dan pada langkah sederhana yang membawa makna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline