Lihat ke Halaman Asli

Menunggumu Sampai Akhir Hidupku

Diperbarui: 21 Oktober 2024   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menunggumu sampai akhir hidupku,
Hingga ku menutup mata dengan tenang,
"Jika tidak denganmu, maka tidak dengan siapapun,"
Kata-kata ini terukir dalam jiwa, takkan pernah pudar.

Yang terpisah hanya raganya, bukan hatinya,
Dalam setiap detak jantungku, namamu bergetar,
Ada banyak tentang dirimu yang menginspirasi orang lain,
Seperti sinar mentari yang menerangi kegelapan malam.

Perhatikanlah kekuatanmu lebih dari kelemahanmu,
Kau tidak seburuk yang kau percayai;
Ada banyak hal yang kau atasi dengan gigih,
Berikan dirimu sedikit penghargaan atas semua itu.

Kau mungkin tidak sempurna, tapi kau luar biasa apa adanya,
Menjadi alasan aku terus berjuang tanpa henti.
Mengukir dalam bahtera dan dermaga yang sama,
Dalam satu pokok tujuan hingga roda waktu berhenti.

Setiap langkah kita adalah bagian dari perjalanan ini,
Menyusuri jalanan kehidupan berdua meski terpisah jarak.
Cinta kita adalah jangkar di tengah badai kehidupan,
Sampai saatnya tiba untuk bersatu kembali selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline