Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Saat Ku Menari di Atas Kertas Asa

Diperbarui: 15 Oktober 2024   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat ku menari di atas kertas asa,
Menggoreskan mimpi dalam setiap gerakan,
Bersama senja yang akan tertelan malam,
Pelan-pelan, warna jingga memudar,
Menyisakan bayangan yang lembut dan hangat.

Bulan mengganti ruang jagat raya yang sunyi,
Dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa,
Menerangi jalan setapak yang penuh harapan,
Sementara bintang-bintang terjadwal ketat oleh alam,
Menjadi saksi bisu perjalanan ini.

Dalam setiap langkahku, ada keyakinan,
Iman adalah mengambil langkah pertama bahkan ketika Anda tidak melihat keseluruhan tangga.
Walau kadang terjadi dan terjadi,
Aku ingat bahwa setiap ringkasan adalah pelajaran,
Satu langkah maju dan dua langkah mundur.

Namun jangan biarkan itu merenggut harapanku,
Karena dalam setiap usaha ada kekuatan baru,
Teruslah mendorong dan tetap gigih.
Setiap goresan di kertas asa ini adalah cerita,
Tentang keberanian untuk terus melangkah meski gelap.

Di antara tarian dan cahaya bulan,
Kupersembahkan semua impian dan cita-cita,
Menari dengan semangat tak tergoyahkan,
Di atas kertas asa yang tak pernah pudar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline