Lihat ke Halaman Asli

Kutancapkan Sebotol Bekas

Diperbarui: 12 Oktober 2024   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutancapkan Sebotol Bekas

Kutancapkan sebotol bekas pada bibir pasir pantai,
Menjadi saksi diam dalam daur hidup yang tak pernah usai,
Hempasan gelombang membawa cerita,
Tentang pasang surutnya waktu yang tak kenal henti.

Waktu berputar, melingkari takdir,
Dan aku bertahan, terhempas berkali-kali,
Pada zona nyaman yang memeluk erat,
Namun tantangan menanti di cakrawala,
Lebih berat, lebih mendalam, bersama cinta yang tak pernah lelah.

Hingga akhirnya, aku sampai pada sepatok pusara,
Di mana semua perjalanan bertemu ujungnya,
Tapi cinta tetap menggenggam erat,
Menghidupkan kenangan di setiap hembusan angin,
Sebuah kisah abadi, tertanam di bibir pasir yang terus bergerak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline