Lihat ke Halaman Asli

Saat Kau Datang

Diperbarui: 9 Oktober 2024   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat Kau Datang

Saat kau datang bertubi-tubi,
Menyingkirkan senja hari ini,
Mengheningkan malam yang haus akan cinta,
Seolah waktu berhenti sejenak,
Menanti kehadiranmu yang dinanti.

Bersama Dingin Mulai Menggrayahi Raga
Bersama dingin mulai menggrayahi raga,
Menyelimuti jiwa dalam pelukan lembut,
Namun di dalam hati ada api membara,
Berperang dengan kehangatan yang kau bawa,
Menghadirkan rasa yang tak terlukiskan.

Berconflict dengan Kehangatan
Berconflict dengan kehangatan,
Antara dingin dan hangatnya kasih sayangmu,
Setiap detik terasa berharga,
Dalam pelukan malam yang penuh harapan,
Kau adalah cahaya dalam gelapku.

Kau adalah Melodi dalam Keheningan
Kau adalah melodi dalam keheningan,
Nada-nada indah yang mengalun lembut,
Mengisi ruang kosong di antara kita,
Membuat setiap detik menjadi abadi,
Dalam simfoni cinta yang tak pernah pudar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline