Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Kebenaran dalam Kesulitan

Diperbarui: 9 Oktober 2024   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Kebenaran dalam Kesulitan

Seorang pria hanya perlu miskin sekali saja,
Baru tahu wanita mana yang benar-benar mencintainya.
Dalam gelapnya malam tanpa harta,
Cinta sejati bersinar, tak terhalang oleh rupa.

Seorang wanita hanya perlu menjadi jelek sekali saja,
Baru tahu pria mana yang tidak akan meninggalkannya.
Di balik cermin yang retak dan bayangan pudar,
Hati yang tulus tetap setia, meski fisik tak lagi bersinar.

Manusia hanya perlu jatuh sekali saja,
Baru tahu siapa sebenarnya yang benar-benar peduli.
Dalam luka dan air mata yang mengalir,
Teman sejati muncul, siap untuk mendengar dan menghibur.

Kehidupan mengajarkan kita dengan cara yang keras,
Bahwa cinta dan persahabatan bukanlah sekadar kata-kata.
Dalam kesulitan kita menemukan makna sejati,
Siapa yang akan bertahan di sisi kita saat badai datang menghampiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline