Lihat ke Halaman Asli

Senjaku Bersama Sajak Anak-anak Mati

Diperbarui: 3 Oktober 2024   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senjaku Bersama Sajak Anak-Anak Mati

Senja turun dengan warna sendu,
di antara bayangan malam yang perlahan datang,
di kejauhan terdengar sajak-sajak pilu,
anak-anak mati, terdiam tanpa suara.

Mereka tak sempat mengeja harapan,
hanya sajak yang tertinggal di bumi,
tanpa tawa, tanpa mimpi yang dikejar,
senja menjadi saksi luka yang menganga.

Angin membawa kisah yang tak terucap,
tentang hidup yang dipotong singkat,
di bawah langit yang tak lagi bersinar,
kami hanya bisa menatap,
dalam diam yang begitu pahit.

Senjaku hampa,
bersama sajak anak-anak yang tak pernah selesai,
namun di tiap bait yang mereka tinggalkan,
ada tangisan yang terus mengalun,
meminta dunia untuk ingat,
agar ini tak terjadi lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline