Lihat ke Halaman Asli

Menari dalam Hujan

Diperbarui: 10 September 2024   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menari dalam Hujan

Menari dalam hujan, jiwa merdeka,
Tak gentar badai, yang menghempas raga.
Cinta diri, cahaya yang benderang,
Menyingkirkan bayang, rasa kurang.

Kekurangan, mahkota yang indah,
Kekuatan, sayap yang membentang luas.
Bersoraklah, lantang dan jelas,
Kau luar biasa, tak perlu merasa terbungkus kecil.

Hujan membasahi, jiwa tak gentar,
Badai hidup, ujian yang menantang.
Namun takkan membuatku terpuruk,
Menari dalam derasnya air, menemukan makna yang dalam.

Cinta diri, kompas yang pasti,
Menuntun langkah pada arti sejati.
Kekuatan dalam diri, takkan pernah habis,
Untuk meraih mimpi, di langit yang tak tertandingi.

Jangan berhenti, teruslah melangkah,
Raihlah bintang yang kau impikan.
Cinta diri, kunci kebahagiaan,
Warnailah hidupmu dengan keberanian dan harapan.

Kekurangan, adalah warna pelangi,
Kekuatan, badai yang tak pernah padam.
Bersoraklah, lantangkan suara hati,
Kau luar biasa, tak perlu ragu lagi.

Hidup bukan tentang menunggu badai berlalu,
Tapi tentang belajar menari di tengah hujan yang jatuh.
Cintai dirimu lebih setiap hari,
Rangkullah kekurangan, dan banggalah dengan kekuatan yang abadi.

Bersoraklah untuk dirimu, meski dunia sepi,
Kau layak diperjuangkan, jangan pernah ragu lagi.
Tak perlu izin untuk mencari bahagia,
Karena kamu luar biasa, dan itu tak akan pernah sirna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline