Lihat ke Halaman Asli

Dari Kepompong Menuju Sayap

Diperbarui: 28 Agustus 2024   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari Kepompong Menuju Sayap

Terkurung dalam kepompong, gelap dan sunyi,
Seorang gadis merangkai mimpi.
Luka menggores, hati terluka,
Namun semangatnya tak pernah padam.

Dalam kegelapan, ia merangkai sayap,
Dari benang-benang harapan dan impian.
Setiap tetes air mata, membasahi sayapnya,
Menjadikan warna-warni kehidupan yang nyata.

Hitam, melambangkan luka yang pernah ada,
Merah, semangat yang tak pernah padam.
Kuning, harapan yang selalu bersinar,
Biru, kedamaian yang ia temukan.

Saatnya tiba, ia keluar dari kepompongnya,
Sayapnya mengepak, bebas dan merdeka.
Terbang tinggi, meraih mimpi,
Menebarkan warna, di dunia yang fana.

Ia telah berubah, lebih kuat dan berani,
Luka-luka menjadi pelajaran berharga.
Ia tahu, bahwa hidup adalah sebuah perjalanan,
Dan perubahan adalah bagian dari cerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline