Roda Waktu dan Roh Cinta
Di ujung usia, rambut memutih perlahan,
Tangan keriput, langkah tak segesit dulu.
Namun, dalam jiwa, cinta tetap bersemi,
Seperti embun pagi, menyejukkan hati.
Rindu yang dulu membara, kini membara lembut,
Seperti bara api yang perlahan membias.
Cemburu yang menggebu, kini sirna tak berbekas,
Digantikan kasih sayang, yang semakin mekar.
Dulu, cemburu membakar kalbu,
Kala kau dekat dengan yang lain.
Kini, ku mengerti, cinta tak perlu terkekang,
Kepercayaan menjadi kunci utama.
Roda waktu berputar, membawa kita menua,
Cinta kita semakin dalam, tak tergoyahkan.
Seperti pohon tua, akarnya semakin kuat,
Menyatu dengan tanah, takkan tergoyahkan.
Cinta yang tulus, takkan pernah pudar,
Meski raga menua, jiwa tetap muda.
Rindu dan cemburu, hanyalah bumbu kehidupan,
Yang membuat cinta kita semakin berwarna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H