Lihat ke Halaman Asli

Roda Waktu dan Roh Cinta

Diperbarui: 23 Agustus 2024   03:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Roda Waktu dan Roh Cinta

Di ujung usia, rambut memutih perlahan,
Tangan keriput, langkah tak segesit dulu.
Namun, dalam jiwa, cinta tetap bersemi,
Seperti embun pagi, menyejukkan hati.

Rindu yang dulu membara, kini membara lembut,
Seperti bara api yang perlahan membias.
Cemburu yang menggebu, kini sirna tak berbekas,
Digantikan kasih sayang, yang semakin mekar.

Dulu, cemburu membakar kalbu,
Kala kau dekat dengan yang lain.
Kini, ku mengerti, cinta tak perlu terkekang,
Kepercayaan menjadi kunci utama.

Roda waktu berputar, membawa kita menua,
Cinta kita semakin dalam, tak tergoyahkan.
Seperti pohon tua, akarnya semakin kuat,
Menyatu dengan tanah, takkan tergoyahkan.

Cinta yang tulus, takkan pernah pudar,
Meski raga menua, jiwa tetap muda.
Rindu dan cemburu, hanyalah bumbu kehidupan,
Yang membuat cinta kita semakin berwarna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline