Lihat ke Halaman Asli

Garam Bumi

Diperbarui: 22 Agustus 2024   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Garam Bumi

Di tengah riuh rendah dunia yang terpecah,
Ku genggam sebutir garam, murni dan suci.
Dalam diam ku bekerja, merajut kasih sayang,
Menjadi jembatan bagi hati yang terluka.

Diskriminasi merajalela, membelah persaudaraan,
Namun ku tetap berdiri, kokoh tak tergoyahkan.
Seperti garam yang meresap, ku hadirkan kedamaian,
Menghaluskan luka, menyatukan perbedaan.

Dalam kegelapan, ku jadikan diri pelita,
Menyinari jalan bagi yang tersesat.
Suara kecilku menggema, membela yang tertindas,
Mengajak semua bersatu, melupakan benci.

Ku tak mencari pujian, cukuplah menjadi garam,
Yang memberi rasa pada setiap hidangan.
Dalam keragaman, ku temukan keindahan,
Menjadi perekat yang kuat, menjaga persatuan.

Jadilah garam, sahabat, di manapun kau berada,
Terangi dunia dengan kasih dan cinta.
Lawan segala bentuk diskriminasi,
Bawa perubahan, jadikan dunia lebih indah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline