Lihat ke Halaman Asli

Di Antara Garis Abu-abu

Diperbarui: 8 Agustus 2024   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara Garis Abu-abu

Remaja, bunga di taman kehidupan,
Dihadapkan pada pilihan, di antara mimpi dan realita.
Kontrasepsi, embun pagi yang menyejukkan,
Atau racun mematikan, tergantung sudut pandang.

Miskonsepsi merajalela, membingungkan jiwa,
"Bebas bereksplorasi," begitu bisikan dunia.
Lupa akan nilai, norma yang luhur,
Terjerumus dalam rayuan nafsu yang memburu.

Kontrasepsi, bukan jaminan bebas dosa,
Moralitas bukan sekadar aturan, tapi kesadaran jiwa.
Perzinahan, bayang-bayang kelam,
Menghancurkan masa depan, menenggelamkan dalam nestapa.

Solusi bukan hanya pil atau alat,
Tapi pendidikan yang mendalam, pemahaman yang tepat.
Ajak remaja berpikir kritis, membedakan benar dan salah,
Bina karakter kuat, agar tak mudah terombang-ambing.

Orang tua, guru, dan agama, jadilah pelita,
Bimbing mereka meraih cita, tanpa harus terjerat dosa.
Cinta sejati, tak mengenal nafsu sesaat,
Tapi ikatan suci, yang abadi sampai nanti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline