Lihat ke Halaman Asli

Pengemis Senja yang Terluka

Diperbarui: 4 Agustus 2024   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pengemis Senja yang Terluka

Di ujung senja yang merona jingga,
Seorang pengemis duduk terluka,
Dengan tangan terulur penuh harap,
Mencari makna di balik setiap tatap.

Wajahnya kusam, dibalut debu waktu,
Langkahnya lelah, tak kenal henti,
Namun hatinya tetap teguh,
Menanti sinar, di tengah redupnya hari.

Setiap luka adalah cerita,
Tentang hidup yang tak selalu ramah,
Tentang harapan yang terkulai layu,
Namun tak pernah sepenuhnya patah.

Di bawah langit yang memerah,
Pengemis senja mengumpulkan mimpi,
Di setiap tetes air mata,
Ia menemukan kekuatan yang tak terkira.

Di dalam gelapnya malam yang turun,
Ada cahaya yang perlahan menyelinap,
Membisikkan janji, menghapus duka,
Bahwa esok, ada fajar yang lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline