Lihat ke Halaman Asli

Kacamata Ideal dan Doa yang Sempurna

Diperbarui: 31 Juli 2024   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kacamata Ideal dan Doa yang Sempurna

Dalam hening malam, doa-doa berbisik,
Mengalun lembut, penuh makna dan misteri.
Di balik setiap kata, ada rahasia yang dalam,
Jangan terburu menilai dengan pandanganmu, yang mungkin terlampau tinggi.

Kacamatamu, mungkin terang dan penuh cahaya,
Terlalu ideal untuk hidup yang penuh warna.
Hidup orang lain, kisahnya bukanlah cermin,
Jangan terperangkap dalam bayangan idealmu sendiri.

Allah, Sang Maha Pencipta, tak suka ada yang melebihi,
Kesempurnaan-Nya adalah yang hakiki.
Biarlah doa membawa kita pada pemahaman,
Bahwa setiap jiwa punya jalannya, setiap langkah punya rencana-Nya.

Dalam misteri doa, kita belajar rendah hati,
Menghormati hidup orang lain tanpa prasangka.
Karena dalam rencana Ilahi, semua ada tempatnya,
Dan tak ada yang lebih ideal dari-Nya, Sang Maha Bijaksana.

Jangan pandang hidup, dengan kacamata sempit,
Seolah kaulah, yang paling mengerti.
Setiap jiwa, memiliki cerita yang sulit,
Yang takkan terbaca, hanya dengan sekejap mata.

Kacamata idealmu, terlalu sempurna,
Untuk dunia yang penuh dengan warna.
Allah Maha Tahu, segala perkara,
Jangan coba-coba, menjadi yang lebih sempurna.

Doa yang tulus, lahir dari hati yang bersih,
Bukan dari pikiran, yang penuh prasangka.
Menerima perbedaan, adalah kunci sukses,
Untuk membangun relasi, yang erat dan abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline