Lihat ke Halaman Asli

Selimut Doa Menembus Batas Waktu

Diperbarui: 30 Juli 2024   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Selimut Doa Menembus Batas Waktu"


Di malam yang sunyi, bintang pun bersaksi,
Selimut doa terulur, merangkul hati.
Mengurai kisah, menembus batas waktu,
Menghantar harapan pada angin malam yang bisu.

Lewat seberkas sinar rembulan yang tenang,
Doa-doa terucap, lirih namun terang.
Mengalun lembut, seperti melodi purba,
Menyelami jiwa, merajut asa yang lama.

Dalam tiap bisikan, ada cinta yang abadi,
Melintasi ruang, merangkai harmoni.
Doa-doa yang tulus, merajut benang waktu,
Membawa damai, di setiap langkah yang satu.

Meski jarak memisah, doa tetap menyatu,
Menggapai jiwa, melintasi lorong rindu.
Selimut doa, hangat dan penuh harapan,
Menembus batas waktu, mengukir kenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline