Lihat ke Halaman Asli

rubik rindu

Diperbarui: 29 Juli 2024   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rubik Rindu

Aku adalah aku, kepingan puzzle yang hilang,
Mencari sang pemilik, dalam sunyi malam.
Doa-doa menjadi bahasa-bahasa sunyi,
Mengalun lembut, menembus dinding hati.

Waktu malam terasa begitu panjang,
Menghitung detik, menanti mentari pagi.
Dalam gelapnya, rindu menjadi bintang,
Bersinar terang, menerangi hati yang sepi.

Seperti rubik yang tak kunjung terpecahkan,
Aku berusaha menyusun kembali potongan-potongan hati.
Mencari makna di setiap pertemuan dan perpisahan,
Dalam harapan, cinta akan menyatukan kembali.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline