Lihat ke Halaman Asli

Aku, Uang Logam Kecil

Diperbarui: 28 Juli 2024   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku, Uang Logam Kecil

Aku, uang logam kecil, terinjak-injak tanpa ampun,
Melihat dunia dari bawah, dari celah-celah sela,
Aku iri pada uang kertas yang selalu disimpan rapi di dompet,
Dijaga dan dihargai, tak tersentuh debu jalan.

Tangan kerasku mencari di antara sampah,
Mencari sisa rezeki yang terselip di pojokan,
Keringat membasahi tubuhku, namun semangatku tak pernah padam,
Aku bermimpi suatu hari bisa membelikan makanan untuk anakku.

Di balik kelicikan dunia, aku berjuang tanpa henti,
Menyusuri tiap lorong, mengais sedikit harapan,
Meskipun kecil dan sering terlupakan,
Aku tetap punya peran, walau sekadar tambahan.

Sederhana namun bermakna,
Di antara kerut dan noda, aku tetap berharga,
Karena walau kecil, aku bisa menjadi besar,
Mewujudkan mimpi kecil untuk anakku tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline