Lihat ke Halaman Asli

Puisi Mentalitas Dewasa: Antara Kenyataan Dan Impian

Diperbarui: 24 Juli 2024   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Mentalitas Dewasa: Antara Kenyataan dan Impian

Terjebak Realita

Ternyata jadi dewasa ora recommended blas,
Wes kesel golek duit, jek kudu golek bojo mbarang.
Tanggung jawab numpuk kaya gunung,
Mimpi dan cita-cita mulai pudar di ufuk.

Beban Mental yang Menekan

Beban mental terasa begitu berat,
Harapan dan tekanan saling beradu erat.
Ingin bebas mengejar mimpi,
Namun realita berkata lain, tak ada yang peduli.

Kerinduan Masa Lalu yang Hilang

Rindu masa kecil yang penuh tawa,
Tanpa beban dan tanggung jawab yang menyiksa jiwa.
Bermain tanpa henti, tanpa rasa cemas,
Dunia terasa begitu indah dan penuh fantasi.

Mencari Makna di Balik Kedewasaan

Namun, dewasa adalah sebuah keniscayaan,
Tak bisa dihindari, tak bisa dielakkan.
Di balik semua beban dan tanggung jawab,
Terletak makna dan pembelajaran yang tak ternilai harganya.

Menemukan Kekuatan Diri

Belajar mandiri, mengurus diri dan keluarga,
Menjadi pribadi yang lebih kuat dan bertanggung jawab.
Menemukan makna hidup di balik semua kesulitan,
Dan teruslah melangkah maju, meraih mimpi yang tak terkira.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline