Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Kepergian yang Membebaskan

Diperbarui: 23 Juli 2024   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Kepergian yang Membebaskan

Kehadiran yang Tak Dihargai

Jika kasih tak dihargai, jika cinta tak dipedulikan,
Kehadiranku bagai angin, tak terasa dan tak dihiraukan.
Hatiku terluka, perih dan penuh tanya,
Apakah aku tak berarti, di mata yang tak pernah setia?

Membebaskan Diri dari Luka

Maka, aku memilih untuk pergi, melangkah dengan tegar,
Meninggalkan luka dan kenangan pahit yang tak termaafkan.
Membebaskan diri dari belenggu cinta yang tak berbalas,
Mencari kebahagiaan baru, di jalan yang tak lagi kelam.

Tingkat Tertinggi Cinta Sejati

Kepergianku adalah bukti cinta tertinggi,
Bukan karena dendam atau benci, tapi karena rasa sayang yang suci.
Membebaskanmu dari bayang-bayangku,
Memberimu ruang untuk menemukan kebahagiaan yang tak ku miliki.

Melepaskan dan Memulai Kembali

Melepaskanmu bukan berarti aku menyerah,
Tapi untuk membuka lembaran baru, penuh harap dan cerah.
Aku percaya, cinta sejati menanti di luar sana,
Menungguku dengan tangan terbuka, di pelukan yang penuh bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline