Lihat ke Halaman Asli

Menanti dalam Kesepian

Diperbarui: 23 Juli 2024   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Menanti dalam Kesepian

Kesibukkan Menculikmu

Kesibukkanmu bagai pencuri lihai,
Menculikmu dari sisiku, tanpa henti.
Namun, penantianku takkan pernah pudar,
Walau rasa sepi mulai menggerogoti hati yang samar.

Percaya pada Takdir

Aku percaya, jika kau memang takdirku,
Waktumu akan selalu terselip untukku.
Jarak dan waktu takkan menjadi penghalang,
Cinta sejati akan menemukan jalannya, tanpa keraguan.

Menahan Kepura-puraan

Menahan kepura-puraan, betapa melelahkan,
Menyembunyikan kerapuhan di balik senyuman.
Namun, aku takkan menyerah, aku akan terus bertahan,
Menunggumu kembali, dengan penuh keyakinan.

Mencari Kekuatan dalam Diri

Tak ada kiat-kiat untuk menjadi kuat,
Kekuatan datang dari dalam diri, bukan dari luar.
Aku akan terus mencari, mencari cahaya di kegelapan,
Menemukan kekuatan untuk menghadapi hidup yang pelik dan penuh rintangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline