Lihat ke Halaman Asli

Kutukan demi Malu Menahan Pilu: Meraih Mimpi di Bawah Langit Mendung

Diperbarui: 21 Juli 2024   04:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutukan Demi Malu Menahan Pilu: Meraih Mimpi di Bawah Langit Mendung

Kutukan demi malu membelenggu jiwa,
Menahan pilu di relung hati yang lara.
Kebahagiaan bagai fatamorgana,
Menanti dijemput, bukan hanya ditunggu di veranda.

Mentari bersinar, meski berselimut mendung,
Celah kecil bagai harapan yang datang.
Beranikan diri, melangkah maju tanpa ragu,
Gapai mimpi, walau rintangan menghadang di depanmu.

Jangan biarkan cintamu terbuang sia-sia,
Perjuangkan dengan penuh semangat dan jiwa.
Bahagia diraih dengan keberanian dan tekad,
Mimpi besar, kunci menuju masa depan yang cerah.

Jangan biarkan mimpi terkubur dalam diam,
Tetaplah jaga, kobarkan apinya yang kian membara.
Mimpi membedakanmu dari yang lain,
Tanpa mimpi, hidup bagai hampa dan tanpa tujuan.

Bersama mimpi, melangkah menuju pagi,
Terobos mendung, raih mentari yang bersinar tinggi.
Visi di benak, genggam erat dalam hati,
Wujudkan mimpi, jadilah dirimu yang sejati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline