Lihat ke Halaman Asli

Noktah Cahaya Pagi

Diperbarui: 19 Juli 2024   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Noktah Cahaya Pagi

Embun pagi menyapa, mentari mulai bersinar,
Noktah cahaya, harapan baru pun mekar.
Tetaplah menjadi insan baik, di setiap langkah kaki,
Meski terluka, genggam erat nurani suci.

Setajam pisau menusuk, lukamu pasti perih,
Namun balas dendam hanya tinggalkan duri dan sedih.
Rawatlah lukamu, dengan kasih dan sabar,
Tanpa benci, tanpa dendam, yang hanya membawa amarah.

Percayalah, kebaikan akan selalu menemukan jalan,
Membawa kebahagiaan, meskipun terkadang terhalang rintangan.
Jangan abaikan mereka yang tulus peduli,
Yang selalu hadir, menemanimu di kala sedih.

Hargai waktu bersama mereka, bagaikan berlian yang indah,
Jangan sia-siakan, karena kehilangan tak tergantikan selamanya.
Batu-batu kecil yang kau kumpulkan tak sebanding nilainya,
Dibandingkan kasih sayang dan persahabatan yang sejati.

Noktah cahaya pagi, pengingat untuk selalu bersinar,
Meskipun dunia kelam, hatimu tak boleh padam.
Teruslah menebar kebaikan, di setiap detik nafas,
Karena suatu hari nanti, kebahagiaan akan datang dan menetap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline