Kesempurnaan Tak Dinilai Netizen
Di era digital penuh maya,
Kesempurnaan diri jadi pertaruhan fana.
Penilaian netizen bagai pedang bermata dua,
Menyanjung dan mencela, silih berganti tanpa henti.
Ditolak bagaikan hal yang wajar,
Stigma yang dilekatkan, bagai luka yang membekas.
Diabaikan seakan hal yang biasa,
Keberadaan diremehkan, bagai debu yang tak berarti.
Namun, ingatlah kawan,
Kesempurnaan sejati bukan di mata netizen.
Dirimu utuh bersama diri sendiri,
Tanpa topeng dan kepura-puraan yang melelahkan.
Hanya dirimu yang mampu memahami diri,
Kekuatan dan kelemahan, bagai dua sisi mata uang.
Terimalah diri apa adanya,
Tanpa perlu validasi dari dunia luar yang fana.
Beranilah untuk berbeda,
Menyongsong mimpi dan cita-cita.
Jangan biarkan penilaian netizen mengikatmu,
Bebaskan dirimu, dan temukan jalan hidupmu.
Kesempurnaan bukan tentang popularitas,
Tapi tentang ketenangan jiwa dan kebahagiaan hati.
Cintai dirimu apa adanya,
Dan bersinarlah dengan cahaya yang terpancar dari dalam diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H