Lihat ke Halaman Asli

mekar di tengah duka

Diperbarui: 16 Juli 2024   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Mekar di Tengah Duka

Bait 1:

Sebelum mentari menyapa pagi yang kelam,
Kaku terbelenggu dingin, jiwa merintih dalam pilu mendalam.
Hanya doa dan nafas kehidupan yang menemani,
Di tengah kegersangan hati yang sunyi.

Bait 2:

Namun, di lubuk hati yang terdalam, secercah harapan mulai tumbuh,
Seperti tunas kecil yang berusaha menembus kabut dan embun.
Dengan air mata kasih dan pengorbanan yang tak kenal lelah,
Ku siram benih mimpi, agar mekar di taman jiwa yang gersang.

Bait 3:

Siang dan malam ku lalui dengan penuh perjuangan,
Memetik seribu duri rintangan yang menghadang di jalan.
Demi sekuntum harum kebahagiaan yang ku dambakan,
Meskipun masih urung mekar, aku takkan pernah menyerah dan putus asa.

Bait 4:

Oh, mawar hatiku, seberat inikah menantimu mekar?
Diiringi tetesan air mata dan luka yang tak tergoyahkan.
Namun, aku yakin, cinta dan ketulusan akan mengantarkanmu pada keindahan,
Mekar dengan penuh pesona, menebarkan aroma cinta dan kebahagiaan.

Bait 5:

Aku mencintai mereka yang membuat orang lain merasa dilihat, didengar, dihargai, didukung, dan dicintai.
Mereka yang memiliki hati yang indah, pikiran yang terbuka, dan jiwa yang lembut.
Permata langka yang membuatmu merasa dipahami dengan mendalam, memberimu kebebasan mutlak untuk menjadi diri sendiri, dan membuatmu merasa cantik hanya karena menjadi KAMU.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline