Lihat ke Halaman Asli

Di Penjara Rumah Dingin, Bara Cinta Menanti

Diperbarui: 16 Juli 2024   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Di penjara di Rumah Dingin, Bara Cinta Menanti

Bait 1:

Rumahku bagaikan penjara, dingin dan sunyi menyelimuti,
Kehangatan hilang tertelan malam, jiwa merindu kasih sejati.
Bayang-bayang kesepian menari di setiap sudut ruangan,
Menemani hati yang pilu, dibalut rasa sesak dan kekecewaan.

Bait 2:

Di balik tembok yang kokoh, terkurung rasa rindu yang membara,
Ingin keluar mencari kehangatan, merengkuh cinta yang tak kunjung tiba.
Namun, langkah tertahan oleh rasa takut dan ragu,
Terjebak dalam lingkaran keraguan, tak berani melangkah maju.

Bait 3:

Oh, di manakah kau, pemilik cinta yang aku nanti?
Bisakah kau rasakan dinginnya jiwa yang merindukanmu di sini?
Datanglah dan hangatkan ragaku dengan dekapan kasihmu,
Lelehkan es di hatiku, dan nyalakan kembali bara cinta yang kian redup.

Bait 4:

Bangkitlah, wahai bara cinta yang terpendam di dalam diri,
Jangan biarkan padam oleh dinginnya malam dan sunyinya hati.
Kobarkan semangat dan harapan, untuk mencari jalan keluar dari penjara ini,
Menuju kehangatan cinta yang menanti di luar sana.

Bait 5:

Percayalah, bahwa cinta sejati takkan pernah sirna,
Ia selalu ada, menanti untuk ditemukan oleh mereka yang beriman.
Teruslah mencarinya dengan teguh dan pantang menyerah,
Niscaya kau akan menemukannya, dan merasakan kebahagiaan yang tak terkira.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline