Lihat ke Halaman Asli

Malam Sunyi, Bayang Diri Menyelimuti

Diperbarui: 15 Juli 2024   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam Sunyi, Bayang Diri Menyelimuti

Bait 1:

Malam sunyi, menyelimuti jiwa yang pilu,
Tenggelam dalam bayanganku sendiri, diiringi rasa kelabu.
Pertanyaan demi pertanyaan menghantui pikiran,
Apakah aku telah tergantikan, dalam kasih dan perhatian?

Bait 2:

Telinga yang dulu setia mendengarkan, kini tertuju pada siapa?
Apakah ia lebih memberi rasa nyaman, dalam suka dan duka?
Bahu yang dulu selalu menjadi tempat bersandar, kini milik siapa?
Apakah ia lebih memberi rasa aman, dalam pelukan dan kasih sayang?

Bait 3:

Jujur, aku benci perasaan ini, tergantikan dan tersisihkan,
Di malam sunyi ini, hatiku diliputi rasa cemburu dan kekecewaan.
Ingin kutanyakan, apa yang salah dengan diriku?
Mengapa aku harus merasakan pahitnya tergantikan di hatimu?

Bait 4:

Namun, kucoba untuk tegar, menguatkan diri dalam kesunyian,
Mencari jawaban dalam hatiku sendiri, dengan penuh ketabahan.
Mungkin ini adalah waktunya untuk introspeksi diri,
Melihat kekurangan dan memperbaiki diri, agar lebih berarti.

Bait 5:

Malam sunyi ini, bukan untuk selamanya,
Fajar akan datang, membawa cahaya dan harapan baru.
Aku akan bangkit dari keterpurukan ini,
Mencari kebahagiaan dengan cara yang lebih baik dan berarti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline