Lihat ke Halaman Asli

Simfoni Senja: Refleksi di Ujung Malam

Diperbarui: 15 Juli 2024   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Simfoni Senja: Refleksi di Ujung Malam

Langit jingga, menyapa senja yang kian menyapa,
Malam pun menjelma, menjemput akhir dari kisah fana.
Kita tak tahu, kapan akhir jemputan tiba,
Baik atau buruk, semua rahasia Sang Pencipta.

Maka, di sisa waktu yang ada, marilah berlaku adil,
Perlakukan manusia setara, tanpa pandang miskin atau kaya.
Jangan meremehkan yang lemah, jangan menyanjung yang berkuasa,
Sebab kemuliaan sejati, bukan terletak pada harta dan tahta.

Lihatlah ke langit, di mana bintang-bintang berkerlap,
Ingatlah bahwa kita hanyalah debu fana di alam semesta yang lapang.
Kekayaan dan kedudukan, hanyalah tipuan semata,
Yang abadi hanyalah amal dan kasih sayang yang kita cipta.


Di akhir waktu ini, dengarkanlah bisikan senja,
Yang membawa pesan tentang cinta dan persaudaraan.
Saling tolong menolong, saling menguatkan,
Agar kita sama-sama meraih kebahagiaan yang kekal abadi.

Malam kian larut, senja pun telah pergi,
Meninggalkan jejak makna, untuk kita renungi.
Hidup ini singkat, janganlah sia-siakan,
Berbuatlah baik, dan tinggalkanlah kenangan yang indah dan berarti.

Simfoni senja, mengalun merdu di penghujung malam,
Mengingatkan kita untuk selalu rendah hati dan penuh syukur.
Hadapi hari esok dengan semangat dan keyakinan,
Sebab di ujung waktu, hanya kebaikan yang akan dibalas dengan kebahagiaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline