Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Topeng Senyum

Diperbarui: 15 Juli 2024   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Di Balik Topeng Senyum

Bait 1:

Siang hari yang terik, panasnya membakar jiwa,
Tangis dan peluh membasahi pipi, luka di hati kian terasa.
Topeng senyum kupasang, menutupi rasa pilu yang teramat mendera,
Menyembunyikan rasa sakit, agar tak terlihat oleh dunia.

Bait 2:

Iri dan dengki menyelimuti hati,
Melihat kebahagiaan orang lain, bagai pisau yang menancap di dalam diri.
Dendam membara, membakar jiwa dan raga,
Menghancurkan diri sendiri, tanpa disadari.

Bait 3:

Berhentilah sejenak, wahai jiwa yang terluka,
Lepaskan iri dan dengki, biarkan ia pergi menjauh tanpa pamit.
Maafkanlah mereka yang telah menyakitimu,
Sembuhkan luka di hatimu, sebelum senja tiba dan malam datang menyapa.

Bait 4:

Carilah kedamaian di dalam diri,
Temukan kebahagiaan dalam kesederhanaan.
Bersyukurlah atas apa yang kau miliki,
Nikmati setiap momen dalam hidup ini.

Bait 5:

Siang hari tak selamanya terik,
Senja akan datang, membawa angin sepoi-sepoi dan suasana yang tenang.
Sembuhkan lukamu sebelum senja tiba,
Sambut malam dengan hati yang damai dan penuh cinta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline