Lihat ke Halaman Asli

Luka yang Tak Terucap

Diperbarui: 12 Juli 2024   02:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luka yang Tak Terucap

Di relung jiwa, luka tersimpan,
Sakit yang tak terjelaskan, kecewa yang tak terungkapkan.
Diam bagaikan pilihan, berhenti mencoba, berhenti berharap, dan berhenti percaya.

Namun, di balik awan hitam, mentari selalu bersinar.
Allah Maha Baik, Dia janjikan kelegaan setelah kesusahan.
Cahaya akan menerangi kegelapan, kedamaian akan menyelimuti jiwa yang gundah.

Janganlah takut, wahai insan yang terluka,
Pembalasan akan datang, dengan kebahagiaan yang tak terduga.
Allah mengatur segalanya dengan penuh kasih sayang,
Memberikan ketenangan di kala hati dilanda keputusasaan.

Percayalah, wahai jiwa yang resah,
Tiap tetes air mata akan dibalas dengan tawa yang merdu.
Luka yang menganga akan diobati dengan kasih yang tiada tara,
Dan kedamaian abadi akan menanti di surga yang penuh bahagia.

Teruslah melangkah, wahai pejuang hati,
Hadapi rintangan dengan penuh keyakinan.
Allah selalu bersamamu, di setiap langkah dan di setiap tarikan nafas.
Berserah dirilah kepada-Nya, dan rasakan kedamaian yang hakiki.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline