Lihat ke Halaman Asli

Air Mata di Telapak Kaki Ayah

Diperbarui: 10 Juli 2024   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air Mata dan Telapak Kaki Ayah

Tak perlu mengusap air mata, biarkan mengalir bersama peluh,
Buktikan asin keringat ini, hasil kerja keras yang tak kenal lelah.
Demi kebahagiaan sang anak, pengorbanan tiada tara,
Garis tangan takdir pun pudar, demi masa depan yang gemilang.

Pelukan Ayah, kini hanya kenangan,
Namun teladan dan kasihnya takkan pernah terlupakan.
Di setiap langkah kaki, terukir jejak pengabdian,
Menuntun anak di jalan kebenaran.

Sebelum Sang Pencipta memanggil pulang,
Semoga cita-cita dan kebaikanmu terwujud nyata.
Meninggalkan warisan tak ternilai, bukan harta benda,
Tapi kenangan indah dan kasih sayang yang tiada tara.

....,.., namamu harum terukir di hati,
Doa dan cinta anakmu akan selalu mengiringi.
Bersama teladanmu, kami melangkah maju,
Menuju masa depan yang penuh makna, dengan tekad baja dan hati yang baru.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline