Lihat ke Halaman Asli

Semenjana: Menerima Takdir dengan Tabah

Diperbarui: 9 Juli 2024   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semenjana: Menerima Takdir dengan Tabah

Hari ini adalah takdir, ujian bagi manusia,
Pena telah terangkat, tinta telah kering, takdir pun tertulis nyata.
Keluhan tak berguna, hanya menambah nestapa,
Bersabarlah, yakinlah, perkuat diri dengan ketabahan jiwa.

Semenjana, perjalanan hidup yang penuh misteri,
Sukacita dan duka silih berganti, bagaikan siang dan malam yang tak terhenti.
Menerima takdir dengan lapang dada,
Adalah kunci untuk meraih kebahagiaan di surga.

Manusia diciptakan untuk diuji,
Keteguhan iman dan kesabaran diuji.
Hadapilah rintangan dengan penuh semangat,
Yakinlah bahwa Allah selalu menyertai di setiap langkah.

Bersabarlah, wahai insan,
Perkuatlah diri dengan keteguhan iman.
Semenjana adalah ujian, bukan akhir dari segalanya.
Percayalah, di balik kesabaran, ada surga yang menanti di sana.

Janganlah kau berputus asa,
Tetaplah optimis dan pantang menyerah.
Bersama doa dan usaha yang tiada henti,
Kau pasti akan meraih kemenangan dan kebahagiaan sejati.

Semenjana adalah pengingat,
Bahwa hidup adalah anugerah yang harus disyukuri.
Terimalah takdir dengan lapang dada,
Dan nikmati setiap momen dengan penuh makna




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline