Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Melangkah Maju dalam Cahaya Syukur

Diperbarui: 7 Juli 2024   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Melangkah Maju dalam Cahaya Syukur

Berhentilah menoleh ke belakang, tinggalkan yang tak memberi makna,
Alihkan pandangan pada syukur, dengarlah melodi kebaikan yang merdu.
Jauhkan diri dari perbuatan sia-sia, melangkahlah maju, raih cita-cita.

Matahari terbenam, malam pun tiba, bulan sabit tersenyum di angkasa.
Tahun baru menyapa, penuh harapan dan doa.
Marilah kita renungkan diri, perkuat iman dan taqwa,
Menjadi insan yang berserah diri, penuh cinta dan kasih sayang.

Hidup ini singkat, janganlah disia-siakan,
Manfaatkan waktu dengan bijak, raih prestasi dan kebahagiaan.
Dalam kesunyian malam, dengarkan suara hati yang menuntun,
Rindu yang terpendam, ungkapkan dengan doa dan cinta yang murni.

Diam bukanlah akhir dari cinta, tapi ketenangan untuk merenung,
Cinta sejati takkan pudar, meski dalam kesunyian yang indah.
Kenangan indah tersimpan rapi, menjadi kekuatan untuk melangkah maju,
Bersama cinta dan iman, hadapi masa depan dengan penuh syukur dan semangat baru.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline