Lihat ke Halaman Asli

puisi: memori dan arti kehilangan

Diperbarui: 7 Juli 2024   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Memori dan Arti Kehilangan

Melupakan, bisikan lirih di ruang sunyi,
Sebuah proses yang datang perlahan, mengikis jejak memori.
Cepat atau lambat, ia pasti tiba,
Menutup luka, meski bekasnya takkan sirna.

Suka atau tidak, itu tak bisa kita atur,
Kehilangan adalah bagian dari perjalanan hidup yang getir.
Orang-orang terdekat pun akan lupa,
Namun kenangan indah takkan lekang oleh waktu.

Hidup terkadang memberi pukulan telak,
Membuat kita ingin menyerah dan pasrah pada takdir.
Namun kata-kata "ambil saja tawaran apapun"
Mencederai harga diri, menjatuhkan martabat yang tinggi.

Bukan tak berdaya, kita punya kekuatan terpendam,
Bangkit tegak, cari jalan keluar dari keterpurukan.
Jangan biarkan hidupmu ditentukan oleh tawaran,
Kejarlah mimpimu, raihlah kebahagiaan dengan penuh perjuangan.

Melupakan bukan berarti menghapus kenangan,
Tapi belajar untuk ikhlas dan melangkah maju dengan tegar.
Kenangan itu menjadi guru, pelajaran berharga,
Membentuk diri menjadi pribadi yang lebih kuat dan dewasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline