Lihat ke Halaman Asli

puisi:cinta tanah air dan panggilan Illahi

Diperbarui: 7 Juli 2024   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Cinta Tanah Air dan Panggilan Ilahi

Ajari anak-anakmu cintailah negeri ini,
Tanah tumpah darah, tempat kita berbakti.
Gunungnya menjulang tinggi, lautannya membentang luas,
Keindahan alamnya tiada tara, patut dijaga dan dilestarikan.

"Ikutilah Aku..." Bisikan Tuhan di telinga hati,
Panggilan suci untuk mendedikasikan diri.
Dengan segala kemampuan dan kelemahan kita,
Dia membuka jalan, memberi rahmat dan anugerah tiada tara.

Di setiap fungsi dan peran yang kita jalani,
Kepenuhan hati dan ketulusan menjadi kunci.
Melayani sesama dengan kasih dan dedikasi,
Menebar kebaikan dan menginspirasi.

Berbuah limpah, bukan hanya untuk diri sendiri,
Tapi juga untuk kemajuan negeri dan kemuliaan Ilahi.
Bersama-sama kita melangkah, bergandengan tangan,
Membangun masa depan yang gemilang, penuh kedamaian dan kesejahteraan.

Cinta tanah air dan panggilan Tuhan bersatu padu,
Menuntun kita di jalan yang lurus dan terpadu.
Dengan semangat dan tekad yang pantang menyerah,
Kita ciptakan dunia yang lebih indah dan penuh berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline