Lihat ke Halaman Asli

Mabuk Dunia Bukan Mabuk Tuak Surga

Diperbarui: 17 Maret 2024   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mabuk Dunia Bukan Mabuk Tuak Surga

Bait Pertama:

Empu Ranubaya, namamu harum mewangi,
Terukir dalam sejarah sebagai pujangga tersohor.
Namun, kisah cintamu bagai legenda yang tragis,
Penuh dengan nafsu dan ambisi yang membara.

Bait Kedua:

Terbuai dalam kemewahan dan kekuasaan,
Kau mabuk dunia dan lupa diri.
Cintamu pada Ken Arok bagai racun yang memabukkan,
Membuatmu terjerumus dalam dosa dan kehinaan.

Bait Ketiga:

Tuak surga kau tinggalkan,
Tergoda oleh kenikmatan dunia yang semu.
Kehormatan dan martabat kau gadaikan,
Demi memuaskan nafsu dan ambisi yang tak terkendali.

Bait Keempat:

Hingga akhirnya kau tersadar,
Saat kau melihat kenyataan pahit yang terbentang.
Penyesalan dan rasa malu menghantui,
Namun tak ada lagi jalan untuk kembali.

Penutup:

Kisahmu menjadi pelajaran berharga,
Bahwa mabuk dunia bukan mabuk tuak surga.
Hati-hatilah dalam melangkah,
Agar terhindar dari dosa dan kehinaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline