Lihat ke Halaman Asli

Di Ladang Tuhan Sama

Diperbarui: 15 Januari 2024   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ladang Tuhan yang sama,Cinta kita bersemi, bak bunga yang mekar,Puisi hidup kita, tinta di atas kanvas,Kita, seperti senja, berdua bersama.

Warna-warni hati memburu langit,Kisah cinta kita tak terukir selesai,Ladang Tuhan menjadi saksi diam,Aku dan kau, bersama, takdir yang tulus.

Dalam embun pagi dan pelukan malam,Cinta kita tumbuh, layaknya bunga di taman,Di ladang Tuhan, kita menari bersama,Puisi ini, nyanyian takdir yang abadi.

Di ladang Tuhan yang sama,Karakterku berkembang dan terjaga,Jangan kau bunuh dengan kata,Biarkan cerita hidupku tak terlupa.

Dalam sunyi senja, kuharap kau pahami,Setiap huruf dan warna di dalam hati,Biarlah ladang Tuhan menyaksikan,Karakterku tumbuh dalam cinta dan damai.


Jangan Kau Bunuh Aku di Ladang Tuhan yang Sama

Di ladang Tuhan yang sama
Kita bercocok tanam
Kita panen hasil yang sama
Tapi mengapa kau bunuh aku?

Aku hanya ingin hidup
Sepertimu
Aku juga ingin bahagia
Sepertimu

Tapi mengapa kau bunuh aku?
Aku tidak pernah menyakitimu
Aku tidak pernah mencuri milikmu
Aku hanya ingin hidup berdampingan denganmu

Tapi mengapa kau bunuh aku?
Aku adalah bagian dari ciptaan Tuhan
Aku juga berhak untuk hidup

Jangan kau bunuh aku di ladang Tuhan yang sama
Mari kita hidup berdampingan
Sebagai saudara sebangsa
Sebagai sesama manusia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline