Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Pendakian Kita Sama Hanya Kerikilnya yang Berbeda

Diperbarui: 24 November 2024   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suasana prosesi pernikahan- dokpri

Ada rumah tangga yang suaminya penyayang, tapi ekonominya sempit. Ada rumah tangga yang ekonominya lancar, tapi belum punya momongan. Ada rumah tangga yang punya banyak anak, tapi diuji dengan kesehatan. 

Ada pula keluarganya semuanya sehat, tetapi dapat mertua yang penuh dengan kebencian. Kita semua mendaki jalan yang sama, hanya kerikil dan sandungannya berbeda @cahayaislam

Kompasianer, status medsos di akun di atas, sangat saya sepakati. Betapa setiap kejadian di dunia ini, tidak ada yang selalu berjalan ideal. Bahwa setiap hidup orang, akan bersanding dengan pergulatan masing-masing.

Kalaupun ada, orang yang terkesan enak terus. Hidup berkecukupan, dengan anak-anak patuh pada orangtua. Suami istri tidak neko-neko, anyem tentram damai sejahtera. Yakinlah, sejatinya tidak sesempurna itu. 

Tidak ada manusia sempurna, dengan hidup bertabur keenakan belaka. Bahwa sedih senang, beruntung merugi, kejatuhan dan kebangkitan, adalah hal wajar.

Kalau ada yang terlihat orang tanpa kesulita, berarti orang tersebut pintar mengelola gejolak dalam dirinya. Tidak mau menampakkan pergulatannya, tentu dengan pertimbangan sedemikian matan.

So, jangan diterus- teruskan. Memperbandingkan nasib diri, dengan garis tangan orang lain. Jangan merasa paling menderita, bisa jadi ada yang lebih menderita tapi tidak berisik. Bahwa hidup sedemikian random, apapun bisa berubah seketika.

Bahwa dalam satu lulusan sekolah, yang rajin belum tentu lebih sukses di kemudian hari. Tak jarang yang sekolahnya malas-malasan, karirnya cemerlang. Pun anak yang lahir dari satu rahim, ada yang menonjol dibandingkan saudara lainnya.

Tetapi yakinlah, masing --masing orang memiliki ujian dan cobaan. Karena pendakian kita sama, hanya kerikilnya yang berbeda.

-----

suasana jelan ijab kabul- dokumentasi pribadi

"Lu enak, suami lu kerjaannya mapan, minta apa-apa dituruti, pergi ke mana saja bisa. Lha gue,..."

"Hidup lu sih tenang, rumah nggak nyicil. Kendaraan lunas, anak-anak udah gede. Lha gue.."

Kompasianer, pernah nggak dibandingkan ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline