Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Jangan Teruskan Guyonan Tidak Lucu Itu!

Diperbarui: 17 Oktober 2024   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar; dokpri

Sebagai bagian dari bapack-bapack, saya lumayan apal bahan guyonan diceletukan. Saat ngariung bareng tetangga, bahan guyonan kami masih terbilang agak jaim. Kami hanya sesekali kumpul, biasanya saat kerja bakti di hari minggu pagi.

Dengan Pak RT atau pengurus lingkungan yang lain, tema guyonan seputar kejadian di sekitar. Atau kalaupun ada tema lain, biasanya membahas kejadian di wilayah sebelah. Kami yang saling mengenal, mulai suami istri hingga anak-anak, tentu sangat menjaga sikap dan ucapan.

Bahan guyonan ala bapack-bapack akan lebih lepas, ketika berkumpul di pertemanan yang satu sirkel. Misalnya di pertemanan pekerjaan, pertemanan komunitas, pertemanan di pengajian, yang notabene tinggalnya berjauhan.

Perkumpulan yang dibentuk, berdasarkan kesamaan hobi dan kesenangan. Masing-masing tinggal di lokasi berjauhan, tidak mengenal keluarga setiap anggotanya. Tema guyonan lebih cair, tak enggan saling ledek-ledekan.

Ledekan yang lazim pada bapack-bapack, adalah soal nambah istri. Jujurly, saya kurang setuju tema ini. Karena soal yang sensitive tersebut, berpotensi melukai istri. Meski saat guyonan berlangsung, istri tidak ada di dekat kita.

------

Poligami atau beristri lebih dari satu, tidak ada larangan di agama islam. Namun ada syarat menyertai, yang sangat mungkin tidak sembarang orang menyanggupi. Apalagi orang dengan ilmu cetek (macam saya), saran saya sebaiknya tidak usah mencoba-coba.

Syarat berat bagi pelaku poligami, adalah --suami -- berlaku adil pada setiap istri. Kalimat adil sifatnya abstrak, sangat sulit diterjemahkan karena menyangkut perasaan. Apalagi perasaan perempuan, yang sangat sensitive ketika merasa diduakan.

Kanjeng Nabi Muhammad SAW, tauladan umat sepanjang jaman. Selama beristrikan Khadijah menganut monogami, menikah lagi sepeninggal istri dicintai. Banyak pertimbangan Rasulullah, menikah yang kedua kemudian poligami.

Rasul menikahi janda korban perang, bahkan perempuan dengan usia sepuh. Keputusan berpoligami, untuk kepentingan agama dan kebaikan umat. Sikap Rasulullah sangat relate, dicontoh dan diterapkan hingga masa kekinian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline