Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Jika Menikah Membuka Pintu Rejeki Mengapa di Pernikahan Ada Masalah Ekonomi

Diperbarui: 15 Juli 2024   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kompasianer's, judul di artikel ini terinspirasi dari konten di medsos. Sengaja saya menulis, kata per kata tidak plek ketiplek (yang di medsos). Tetapi pesan atau inti disampaikan, lebih kurang sama. Dan kenyataan saya alami, hal demikian terjadi di pernikahan.

Secara pribadi, saya mengamini kalimat 'menikah itu membuka pintu rejeki'. Saya mengalami setelah menikah, pintu rejeki terbuka dari arah tidak disangka.

Dan bahwa dalam perjalanan kehidupan pernikahan. Kemudian muncul masalah ekonomi, juga tidaklah saya memungkiri.

Tetapi ada keyakinan terpatri, hidup ini sungguh luar biasa. Setiap kejadian yang diberikan kepada setiap orang, tak ada yang sia-sia. Semua demi kebaikan, dan manfaatnya dirasakan manusia itu sendiri---wallahu a'lam.

-----

Sekira lebih duapuluh tahun yang lalu, saya memendam harapan besar. Yaitu menemukan tambatan hati, lekas melamar dan menikah tanpa berlama-lama. Segala upaya dikerahkan, baik jalur mendatar atau melangit.

Perjalanan saya bersua calon istri (saat itu), bisa dibilang cukup berliku. Mulai dari memasang kriteria calon, sampai akhirnya pasrah. Mulai mencari sendiri, minta dicarikan pun minta teman menyomblangi.

Sementara umur terus merambat, jodoh yang dinanti tak juga didapat. Sempat galau, kapan jodoh saya akan disampaikan. Dan cara ketiga (dicomblangi), ternyata menjadi jalan ketemu jodoh---alhamdulillah.

Yang membuat semangat terpantik, bahwa dengan menikah maka akan menggenapkan separuh ibadah. Karena pernikahan, termasuk ibadah dilakukan sepanjang sisa umur. Suami dan istri terus menyesuaikan diri, saling menjaga perasaan beriringan jalan.

Wajar, kalau menikah setara dengan menggenapkan separuh ibadah.

Jika Menikah Membuka Pintu Rejeki Mengapa di Pernikahan Ada Masalah Ekonomi

dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline