Kompasianival, menjadi salah satu acara yang saya tunggu-tunggu. -- bisa dibilang-- Saya cukup antusias menyambutnya, bahkan sedari awal peluncuran microsite-nya. Tanpa pikir panjang segera mendaftar, termasuk mengajukan jagoan calon penerima award.
Sejak menulis di Kompasiana, terhitung saya telah melewati 10 kali gelaran Kompasianival. Sembilan diantaranya saya hadir, dan sekali tidak datang -- tahun 2018-- karena sakit. Sedih rasanya, padahal saya sudah belanja buah untuk rujakan.
Kalau tidak ada kepentingan yang urgent banget, saya enggan absen Kompasianival. Memang saya tidak stay, dari awal sampai acara selesai (yaitu awarding). Tetapi muncul sekira 5 -- 6 jam, sudah cukup untuk mengobati rasa kangen dan penasaran.
Bersua teman-teman Kompasianer, beberapa datang bahkan dari luar kota. Ketemu dan ngobrol bareng admin Kompasiana, baik yang senior atau masih baru. Menjadi kesempatan untuk berkenalan, dengan -- Kompasianer/ admin K-- yang baru-baru.
Tak ayal selalu dan selalu, yang saya dapati adalah hangatnya pertemanan. Pertemuan secara langsung, tiada bisa tergantikan dengan interaksi di dunia maya. Ngobrol face to face, memungkinkan kami membaca bahasa tubuh dan gerak mimik.
Interaksi secara langsung, adalah interaksi yang niscaya akan meninggalkan kesan. Orang yang bertemu secara langsung, biasanya akan lebih nancap di benak. Dibandingkan ngobrol di medsos atau online, kesan didapat cenderung datar-datar saja.
Konon dari seringnya ketemu dan akrab, menjadi cikal bakal dibuatnya komunitas di Kompasiana. Ketika itu KPK (Kompasianer Penggila Kuliner) dan KOMiK (Kompasiner Only Movie enthusiast Klub), bisa dibilang pioner Komunitas di Kompasiana. Menyatukan pecinta kuliner dan pecinta film, berkegiatan bareng dan outputnya adalah menulis.
Merawat Pertemanan yang Hangat di Kompasianival 2023
Sabtu pagi yang mendung, di Tangsel sempat hujan antara jam 9- 10. Saya memaksakan diri ke stasiun Pondok Ranji, naik Commuter turun di Stasiun Palmerah. Perjalanan yang tidak terlalu lama, karena hanya berselang satu stasiun saja ( Pondok Ranji- Kebayoran -- Palmerah).
Sampai stasiun tujuan hujan turun lebih deras, sehingga perjalanan saya tertahan. Duduk di bangku di lantai dua Stasiun, dan ada saja teman Kompasianer iseng. Saya yang menunggu hujan reda difoto candid, kemudian disebar di group---hehehe. Saya celingak celinguk, mencari oknum yang posisinya misterius. Meski demikian tak ketemu juga, akhirnya memilih mengabaikan.