Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Inspirasi Baju Lebaran (Sebenarnya) Ada di Lemari Kita

Diperbarui: 18 April 2023   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kompasianer's, selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan. Semoga puasa kita membawa keberkahan, berhasil memroses diri menjadi pribadi lebih baik--aamiin.

Alhamdulillah, hari ini memasuki hari ke 27 Ramadan. Semoga Kompasianer's terus istiqomah, makin ketat menjaga ibadah. Apalagi di sepuluh hari terakhir, jangan ketinggalan i'tikaf di masjid. Mari berlomba-lomba, mendapatkan malam lailatul qodar.

Sebenarnya kita, sedang berada di posisi tak mengenakan. Mendapati kenyataan, tinggal sedikit waktu Ramadan tersisa. Sementara dengan ibadah seadanya, sudah pantaskan diri masuk ke golongan yang mendapat kemenangan.

Saya sadar diri, lebih banyak lalai dibanding berjaga di malam Ramadan. Lebih kerap menuruti hawa nafsu, dibanding bersiaga demi mengunggulkan ruh. Sebagai orang fakir ilmu, kurang tergerak dalam kegiatan tholabul ilmu. Bisa saya, menggantung harapan semoga Alloh ridho. Di kesempatan yang ada, masih bisa membenahi diri.

Mendapati tema tantangan Samber THR kali ini, (mau tidak mau) saya musti konsisten dengan tulisan ( di samber THR) sebelumnya. Terutama di tema Financial Sehat dan outfil taraweh, yang tak bisa lepas dengan tema hari ini.

Inspirasi baju lebaran tahun ini, ala saya. Adalah mengulang inspirasi, pada  lebaran tahun- tahun sebelumnya. Adalah baju yang ada di lemari, tinggal memilih yang pantas dipakai.

-------

Bagi kita umat muslim, hari hari belakangan seharusnya menjadi hari yang dilematis. Bingung, musti senang atau sedih. Karena bulan mulia sudah diujung, sebentar lagi bulannya obral pahala selesai. Sementara Ramadan yang sudah dijalani, bisa jadi masih jauh dari kata ideal. Kita masih enggan bangkit, dari kebiasaan lama yang suka bermalas-malsan. Sedangkan Ramadan tahun berikutnya, tak bisa menjamin bakal disampaikan usia.

Minggu terakhir Ramadan, kebanyakan masjid-masjid sudah lengang. Tiersisa dua atau tiga shaf saja, itupun barisan jamaah tidak rapat. Taraweh, tadarus, iktikaf, yang smestinya ditekun. Diganti dengan urusan dunia, yang cenderung jauh dari makna puasa.

Kita sibuk memikirkan, barang apa nsaja musti dibeli untuk persiapan lebaran. Sebagian lainnya, berkutat di perjalanan pulang kampung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline